3 in 1 cuy ! PB Sanriz 5600mah (real)+mp3+radio+flashlight+sarung PB+5 konektor+kabel USB Pesan disini ya: Pin:2b8344f4 +6287739770188
Omah23
Sedikit yang kecil untuk Indonesia
Senin, 11 Mei 2015
Senin, 16 Juni 2014
MEDIA DAN PEMANFAATAN
SUMBER BELAJAR IPS KELAS 5 DAN 6 SEKOLAH DASAR
|
Oleh :
Yanwar Sudartono NIM 824637371
|
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran
yang berlangsung di SD merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dan berkaitan
satu sama lain diantara komponen-komponen yang terlibat di dalamnya yaitu siswa
dengan guru. Secara sederhana
istilah pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok
orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Keberhasilan proses
pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh metode, teknik, dan sumber belajar yang
di gunakan
IPS sendiri merupakan nama mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Istilah
IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai
integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial
kehidupan. Materi IPS untuk jenjang Sekolah Dasar tidak terlihat aspek disiplin
ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogic dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir
peserta didik yang bersifat holistik. Jadi pembelajaran IPS merupakan upaya
untuk membelajarkan peserta didik dalam ilmu sosial, humaniora, dan masalah sosial
kehidupan.
Pembelajaran IPS
sendiri dalam perkembangannya senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman yang ada. Meskipun demikian perkembangannya belum sesuai
dengan apa yang kita harapkan, masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran
IPS dengan metode lama seperti ceramah dan sekedar membaca buku paket. Pada
akhirnya tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri tidak dapat dicapai dengan maksimal.
Siswa terkadang hanya bisa menyerap apa yang disampaikan guru sepotong-sepotong
saja, tidak bisa secara sempurna.
Dalam metodologi
pembelajaran, ada dua aspek yang menonjol, yakni metode mengajar dan media
pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat
bantu pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang
harus direncanakan dan diatur oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Peran
media pembelajaran dalam metodologi pembelajaran adalah sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa
berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan
oleh guru agar penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain
menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu
menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil
inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya peningkatan peran guru yang
professional, seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah sebagai
alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah
direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa dan bahan belajar yang
akan disampaikannya.
BAB
II
PERMASALAHAN
PEMBELAJARAN IPS DI SD KELAS 5 DAN 6
Berikut ini dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang sering muncul pada pembelajaran IPS
yang ada di Sekolah Dasar terutama kelas 5 dan 6. Permasalahan tersebut dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:
1.
Siswa
Beberapa permasalahan yang muncul
pada sisi Siswa adalah sebagai berikut:
· Siswa
kesulitan menyerap materi yang disampaikan oleh guru IPS.
· Siswa
tidak suka menghafal materi pelajaran IPS yang begitu banyak dan beragam tanpa
alat bantu atau media ajar.
· Siswa
merasa jenuh dengan proses pembelajaran dilakukan yang dirasa monoton dan tidak
ada variasi dalam metode pembelajarannya terutama dalam penggunaan media dan
sumber belajar yang tidak pernah ada pembaruan atau variasi hanya memusatkan
pada guru dan buku teks pelajaran IPS.
2.
Guru
· Peran
guru sangat sentral baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar. Guru
belum menggunakan media dan sumber belajar yang baru dan inovatif untuk menarik
minat belajar siswa misalnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(ICT) sebagai media alat bantu pembelajaran atau dengan memanfaatkan
linngkungan sekitar sebagai sumber belajarnya.
3.
Sarana dan Prasarana
·
Media atau alat bantu pembelajaran IPS
di sekolah yang belum tersedia atau tidak memadai, misalnya akses internet dan
fasilitas laboratorium IPS yang memadai untuk menunjang guru mengembangkan
metode pembelajarannya.
Beberapa permasalahan
di atas tentu saja dapat mengakibatkan pencapaian tujuan pembelajaran IPS di
sekolah jadi terhambat, akibatnya siswa jadi tidak maksimal dalam mencapai
hasil belajarnya. Oleh karena itu maka diperlukan suatu inovasi atau terobosan
dalam memecahkan masalah tersebut dalam rangka untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien. Penggunaan media
belajar yang inovatif dan sumber belajar yang tepat akan sangat membantu untuk
menyelesaikan permasalahan ini.
BAB
III
PEMBAHASAN
1.
Media Pembelajaran
a.
Pengertian
Media
Media berasal dari bahasa latin, yang
merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Assosiation for Education and Communication
Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk sesuatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA)
mendifinisikan media sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional.
Lebih jelas lagi Koyo K dan
Zulkarimen Nst (1983) mendefinisikan bahwa media adalah sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan
seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya. Oemar
Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh
karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat
bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya.
b.
Fungsi Media
Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki
fungsi sebagai berikut:
1. Media
dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
2. Media
dapat mengatasi ruang kelas.
3. Media
memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
4. Media
menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis.
6. Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7. Minat
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
8. Media
dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai
kepada sesuatu yang abstrak.
c.
Tujuan
Penggunaan Media
4.
membantu konsentrasi mahasiswa
Beberapa hasil penelitian menunjukkan penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS dapat menunjukkan perbedaan
yang signifikan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang tidak
menggunakan media pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menyarankan
pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Dalam pemanfaatan media seorang guru juga harus memperhatikan beberapa
hal yaitu :
a. Penggunaan
media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang manunggal (Integrated) dengan proses atau sistem
mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra yang digunakan apabila waktu mengizinkan
atau kalau waktu senggang saja.
b. Media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber daripada data. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.
c. Dalam
penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hierarki (sequance) daripada jenis alat dan
kegunaannya.
d. Dalam
penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama, dan
sesudah penggunaannya.
e. Media
pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila diorganisir
secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.
f. Penggunaan
multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses dan
merangsang semangat belajar siswa.
d.
Jenis
Media
Secara umum media pembelajaran dapat kita
kategorikan menjadi 4 jenis yaitu:
1. Alat-alat
visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip,
transparansi, micro projection, gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.
2. Alat-alat
yang bersifat auditif atau hanya
dapat didengar, misalnya transkripsi elektrik, radio, rekaman pada tape recorder.
3. Alat-alat
yang dapat dilihat dan didengar, misalnya film, televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi
diorama).
4. Dramatisasi,
bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Masing-masing alat media mempunyai kelebihan dan
kekurangannya, akan tetapi secara umum dapat pula kita menelaah beberapa
kriteria yang dapat dijadikan pegangan dalam memilih media pengajaran.
Hendaknya dalam pemilihan media yang dipilih dapat mendorong pencapaian tujuan
pengajaran dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam pembelajaran serta
dapat memberikan pengembangan tingkat belajar bermakna untuk masing-masing
siswa yang berbeda daya serapnya. Apabila terdapat media yang baru perlu
direnungkan keuntungan dan kerugiannya. Mungkin media baru lebih unggul akan
tetapi harganya lebih mahal, maka kita perlu mempertimbangkan penggunaan media
yang kurang unggul tetapi lebih murah, lebih mudah dan cocok dengan saran yang
telah ada.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan
kreteria pemilihan media yang baik adalah sebagai berikut :
1. Dapat
mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis
3. Dapat
melayani kebutuhan siswa yang berbeda-beda
4. Tidak
memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih dan atau populer
Pemilihan media dalam proses pembelajaran IPS harus
memperhatkan beberapa aspek antara lain:
Selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran
a. Aspek
materi
b. Kondisi
siswa
c. Ketersediaan
media
d. Dapat
menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa
e. Biaya
dan pemanfaatan harus seimbang.
Contoh-contoh media yang dapat dipergunakan dalam
menunjang pembelajaran IPS misalnya:
1. Film
Film dapat berupa visual saja, apabila
film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio-visual, apabila film itu dengan
suara. Jika film tersebut tanpa suara maka guru IPS dapat menambahkan narasi
ceritanya secara langsung di hadapan siswa. Banyak sekali film yang dapat
disaksikan siswa dalam menunjang pembelajaran IPS, misalnya tentang sejarah,
budaya, adat istiadat, dan perjuangan bangsa Indonesia di masa pra dan pasca
kemerdekaan.
2.
Film Loop (Loop-Film)
Media ini berbentuk serangkaian film
ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat
berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan. Karena tanpa suara
(silent) maka guru harus memberi narasi (komentar) sendiri, sementara film
terus berputar.
3.
Televisi
Sebagai suatu media pendidikan, TV
mempunyai beberapa kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan
selalu siap diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari
kehidupan luar sekolah mereka. Banyak sekali konten mata pelajaran IPS yang
dapat diserap siswa melalui media ini. Tentu saja diawali dengan penugasan saat
di sekolah untuk menyaksikan siaran dengan jam tertentu yang terdapat konten
pelajaran IPS. Kemudian guru memberikan arahan tentang apa yang haru dilakukan
oleh siswa.
4.
Video Tape Recorder (VTR)
Walaupun sebagian fungsi film dapat
digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan film,
karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Video ini biasanya
memiliki durasi yang lebih singkat dan topik
yang lebih spesifik. Guru IPS dapat menggunakan video tentang pembelajaran IPS
baik dari internet maupun dari yang lain misalnya dengan membeli video paket
pembelajaran.
5.
Media massa
Media massa sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran untuk membantu guru dalam menumbuhkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran IPS. Diversifikasi aplikasi media atau multimedia
sangat direkomendasikan dalam proses pembelajaran IPS, misalnya melalui
pengalaman langsung siswa di lingkungan masyarakat, dramatisasi, pameran, dan
kumpulan benda-benda, televise dan film, radio, gambar, foto dalam berbagai
ukuran yang sesuai bagi pembelajaran IPS; grafik, bagan, skema, peta, majalah,
surat kabar, buletin, pamflet dan karikatur, perpustakaan, Labolatorium IPS, ceramah,
tanya jawab, cerita lisan, dan sejenisnya.
6.
Sistem Multi Media
Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar
audio visual dan visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi
penggunaan secara kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan
sistem multi media.
Masing-masing media dalam sistem media ini dirancang
untuk saling melengkapi, sehingga secara keseluruhan, media yang dipergunakan
akan lebih besar peranannya daripada sekedar penjumlahan dari masing-masing
media.
Satu perangkat (kit) multi media adalah suatu
gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi dari satu jenis media dan
disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit)
itu dapat mencakup slide, film rangkaian, pita suara, piringan hitam, gambar
diam, grafik, transparansi, peta, buku kerja, chart, model dan benda
sebenarnya.
Dalam bahasan ini multimedia dapat diwakili dengan
proses pembelajaran IPS dengan memanfaatkan proses e-learning baik secara on-line
maupun off-line. Dalam proses
pembelajaran ini peran guru yang sangat sentral akan hilang karena siswa akan
cenderung aktif untuk mengakses bahan ajar secara mandiri sampai dengan tahap
evaluasi belajarnya. Secara konten model pembelajaran ini lebih lengkap karena
didalamnya menggunakan berbagai media baik teks, gambar, audio, video, audio-visual,
dan seperangkat komputer lengkap dengan jaringannya. Guru dapat membuat dan
menyiapkan paket konten atau bahan ajar terlebih dahulu sampai dengan soal
evaluasinya. Setelah itu konten paket materi di upload di komputer server untuk dapat diakses oleh siswa
menggunakan komputer client. Proses
pembelajaran ini akan sangat menarik antusiasme siswa karena menggunakan
perangkat multimedia berupa komputer dan jaringan internet atau intranetnya.
Selain itu dapat juga disisipkan permainan atau game yang dapat menghilangkan
kejenuhan siswa saat belajar IPS. Hal ini tentu dapat menjadikan alternatif
model pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 yang umumnya mereka sudah sangat
terbiasa dan terlatih menggunakan komputer.
2. Sumber Belajar IPS
a.
Pengertian
Sumber belajar
adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara
terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar
dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
(Association for Educational Communications and Technology/AECT, 1977)
Pengertian sumber belajar sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar benda dan orang yang mengandung imformasi yang dapat
digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Kategori Sumber Belajar sebagai berikut :
1. Tempat
atau lingkungan alam sekitar.
2. Benda
yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku peserta
didik.
3. Orang
yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu tertentu.
4. Buku
yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik.
5. Peristiwa
dan fakta yang sedang terjadi.
Sumber belajar akan menjadi bermakna apabila sumber
belajar diorganisir melalui suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya.
b.
Fungsi
Sumber Belajar IPS
Secara umum fungsi sumber belajar adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi
Riset dan teori
2. Fungsi
desain
3. Fungsi
produksi dan perumpamaan
4. Fungsi
evaluasi dan seleksi
5. Fusi
organisasi dan pelayanan
c.
Komponen
Sumber Belajar IPS
Komponen sumber belajar adalah suatu system, maksudnya
sumber belajar itu merupakan sutu kesatuan yang didalamnya terdapat komponen
yang saling berhubungan. saling mempengaruhi, serta saling melengkapi.
Adapun komponen-komponen belajar dapat dibagi
sebagai berikut:
1. Tujuan,
misi, dan fungsi sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan
atau misi yang akan sicapai tujuan Setiap sumberitu selalu ada. baik
secara eksplisit maupun secara inplisit.
2. Bentuk,
format, atau keadaan fisik sumber belajar. Wujud sumber belajar secara fisik
satu dengan yang lain berbeda-beda, misalnya pusat pembelajaran berbeda dengan
kantor bank, meskipun sama-sama memberi informasi perdagangan.
3. Pesan
yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap suber belajar selalu membawa pesan yang
dapat dimanfaatkan oleh pemakainya. antara lain: pesan harus sederhana, cukup
luang, lengkap, mudah dimaknai.
4. Tingkat
kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar berkaitan dengan keadaan
fisik dan pesan sumber belajar. Untuk menentukan apakah sumber belajar itu
masih dapat dipergunakan atau tidak di butuhkan waktu, biaya yang terbatas dan
lain sebagainya.
d.
Manfaat
Sumber Belajar IPS
Manfaat
dari sumber belajar IPS adalah sebagai berikut:
1. Memberi
pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, misalnya:
karya wisata ke objek seperti meseum, kebun binatang, candi, makam para wali,
masjid pondok pesantren dan sebagainya.
2. Dapat
menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi alau dilihat.secara
langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa. foto, film. majalah dan
sebagainya.
3. Dapat
menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang, misalnya: buku
les, foto, film, narasumber. majalah, dan sebagainya.
4. Dapat
memberi informasi yang akurat dan terbaru. misalnya:buku bacaan, ensiklopedia.
majalah dan sebagainya.
5. Dapat
membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional) dan dalam
lingkup makro (misalnya: belajar system jarak jauh melalui modul) maupun makro
pengaturan ruan yang menarik, simulasi, penggunaan film dan OHP.
6. Dapat
merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya: buku
teks, buku bacaan, film.dan lain-lain yang mengandung daya penalaran sehingga
dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan berkembang
lebih lanjut.
e.
Macam-Macam
Sumber Belajar IPS SD kelas 5 dan 6
Macam-macam
sumber belajar IPS adalah sebagai berikut :
a. Materi
bahan bacaan (Reading Materials):
·
Buku teks
·
Lembar Kerja Siswa (LKS)
·
Ensiklopedia
·
Majalah
·
Kliping
·
Brosur Perjalanan
b. Materi
bukan bacaan (non reading materials):
·
Gambar-Gambar, Foto, Ilustrasi.
·
Film
·
Rekaman (recording)
·
Globe, Peta, dan Grafik
·
Kartun
·
Karikatur
·
Museum
·
Alam.
·
Sumber
Masyarakat (Community Resources)
Dalam pembahasan kali ini sumber belajar yang
ditekankan untuk dipergunakan di kelas 5 dan 6 SD adalah yang berasal dari
lingkungan atau masyarakat sekitar. Karena pembelajaran IPS itu sendiri merupakan upaya untuk membelajarkan
peserta didik dalam hal ini adalah siswa dalam ilmu sosial, humaniora, dan
masalah sosial kehidupan. Hal-hal tersebut secara lengkap hanya dapat ditemui
jika siswa belajar langsung ke masyarakat jadi model pembelajaran secara
kontekstual akan lebih efektif diterapkan.
Kebanyakan selama
ini sumber belajar yang digunakan guru hanya mengacu kepada penggunaan buku
teks dan informasi yang diberikan guru saja. Guru kurang memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan siswa. Guru merupakan salah satu dari sekian banyak
sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang
berupa orang, selain petugas pustakawan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh
masyarakat dan lain sebagainya.
Pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar IPS dalam proses pembelajaran sangat penting,
karena lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya dengan pengetahuan
dan pengalaman siswa itu sendiri. Lingkungan sebagai media dan sumber belajar
adalah segala kondisi di luar diri siswa dan guru baik berupa fisik maupun
nonfisik yang dapat menjadi perantara agar pesan pembelajaran tersampaikan
kepada siswa secara optimal. Sehingga setiap lingkungan yang secara sengaja
digunakan dalam proses pembelajaran bisa disebut sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dapat menciptakan siswa yang peduli terhadap lingkungan
sekitarnya, karena siswa bersentuhan langsung
dengan lingkungan di mana ia tinggal.
Lingkungan sosial siswa
dalam hal ini adalah masyarakat setempat merupakan sumber belajar yang sangat kaya bagi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD. Sejak diberlakukannya kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sejak tahun 2006 pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah memberi peluang bagi guru
dan siswa
untuk menggali sumber belajar dari lingkungan sosial siswa. Menggunakan
lingkungan setempat sebagai sumber belajar IPS SD adalah
sangat relevan menggunakan pengalaman sosial siswa sebagai sumber
belajar.
Proses pembelajaran dilakukan melalui investigasi
sosial terhadap lingkungan sosialnya sebagai sumber belajar. Dalam hal ini pendekatan
yang dilakukan yaitu siswa dipandang sebagai peserta belajar dan pengembang
pengetahuan (knowledge) dan memiliki
status yang equal atau mitra dengan guru. Jadi dalam hal ini hal ini guru
sebagai fasilitator saja sedangkan siswa menemukan sendiri masalahnya,
mengidentifikasi, mengelaborasi, memecahkan permasalahan dan terakhir
menyimpulkan sendiri atas apa yang di dapatkan dari lingkungan masyarakat.
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya
dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran IPS dan meningkatkan daya serap
siswa terhadap materi yang disampaikan.
Selain itu juga pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS sangat penting karena
bertujuan untuk mengembangkan siswa agar memiliki pengertian dasar mengenai
dunia sosial yang tepat berada di lingkungannya, akan lebih mengarahkan minat
dan perhatian siswa untuk mengenali lingkungan yang berada di luar sekolah, dan
dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pencapaian dan hasilnya
belajar lebih efektif.
Keuntungan
memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar adalah sebagai
berikut: (a) Menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang ada di
lingkungan, (b) Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus,
(c) Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih
konkrit dan tidak verbalistik, (d) Karena benda-benda tersebut berasal dari
lingkungan siswa maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan siswa, (e) Pelajaran lebih efektif, maksudnya materi belajar yang
diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat
diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau
peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari, (f) Media lingkungan
memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa
dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa
sesungguhnya secara ilmiah, (g) Lebih komunikatif sebab benda dan peristiwa
yang ada di lingkungan siswa biasanya dicerna oleh siswa dibandingkan dengan
media yang dikemas (desain).
BAB IV
KESIMPULAN
Upaya peningkatan peran
guru yang professional serta berlangsungya proses pembelajaran IPS di kelas 5
dan 6 yang efektif maka seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media
adalah sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode
pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik
siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya.
Peran media
pembelajaran, sebagai penunjang dalam penerapan metode pembelajaran akan
meningkatkan kualitas interaksi siswa dengan guru maupun lingkungan belajarnya
sehingga mampu meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran. Peningkatan
kualitas proses pembelajaran akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Pengembangan dan penerapan media pembelajaran bisa meliputi: manfaat media
pembelajaran, karakteristik media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran,
dan kriteria-kriteria pemilihan media dalam proses pembelajaran, serta
pengembangan media dalam proses pembelajaran.
Penggunaan sumber
belajar yang tepat dan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa juga
sangat diperlukan dalam rangka menarik minat belajar siswa. Guru agar lebih pintar dan inovatif menggali
sumber belajar IPS yang baru terutama yang berada di sekitar lingkungan sosial
siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami berbagai fenomena sosial
dan gejala sosial yang terjadi dan berkembang di lngkungan mereka sendiri
sehingga siswa lebih memahami perannya yang juga sebagai bagian dari masyarakat.
Dengan demikian akan terbangun rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan
sosialnya. Pada akhirnya diharapkan tujuan akhir dari proses tersebut adalah
dapat tercapainya tujuan pembelajaran IPS di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar dengan
baik.
Langganan:
Komentar (Atom)
